
Paywatch
Thursday, January 30, 2025
Memahami Sistem Penggajian Karyawan yang Efektif

Sistem penggajian adalah proses yang dilakukan perusahaan untuk menghitung, mengelola, dan membayarkan gaji karyawan sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Sistem ini mencakup berbagai aspek, seperti perhitungan gaji pokok, tunjangan, potongan pajak, hingga jaminan sosial.
Memiliki sistem penggajian yang baik jelas sangat penting bagi kelangsungan bisnis karena tidak hanya memengaruhi kepuasan karyawan tetapi juga kepatuhan perusahaan terhadap regulasi ketenagakerjaan.
Jika sistem penggajian tidak dikelola dengan baik maka dapat timbul berbagai masalah, seperti keterlambatan pembayaran, kesalahan perhitungan gaji, bahkan penurunan produktivitas karyawan. Oleh karena itu, memahami sistem penggajian yang efektif menjadi langkah penting bagi setiap perusahaan.
Jenis-Jenis Sistem Penggajian Karyawan
Dalam dunia kerja, terdapat berbagai metode dalam sistem penggajian yang dapat digunakan perusahaan. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Secara umum, sistem penggajian dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yakni manual dan otomatis.
1. Sistem Penggajian Manual
Sistem penggajian manual adalah metode yang dilakukan secara tradisional, di mana penghitungan gaji dilakukan menggunakan spreadsheet seperti Excel atau bahkan secara tertulis di buku catatan. Dalam sistem ini, HR atau bagian keuangan harus secara manual menghitung jumlah gaji, pajak, tunjangan, dan potongan lainnya sebelum dibayarkan kepada karyawan.
Kelebihan sistem ini berada pada aspek fleksibilitasnya karena perusahaan dapat menyesuaikan perhitungan sesuai kebutuhan tanpa bergantung pada sistem yang kompleks. Namun metode ini juga memiliki banyak kelemahan, seperti potensi kesalahan dalam perhitungan, risiko keterlambatan pembayaran, serta kurangnya efisiensi dalam proses administrasi.
2. Sistem Penggajian Otomatis
Sistem penggajian otomatis menggunakan software atau aplikasi yang dirancang khusus untuk menghitung dan mengelola pembayaran gaji secara otomatis. Dengan sistem ini, perhitungan pajak, tunjangan, BPJS, hingga pencatatan kehadiran dapat diintegrasikan dalam satu platform, sehingga mengurangi risiko kesalahan manusia.
Keuntungan utama dari sistem ini berada pada aspek efisiensi dan akurasi yang lebih tinggi. HR tidak perlu lagi melakukan perhitungan secara manual, sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga. Selain itu sistem otomatis juga mendukung transparansi karena karyawan bisa dengan mudah mengakses rincian gaji mereka.
6 Kriteria Sistem Penggajian Karyawan yang Efektif
Memilih sistem penggajian yang tepat sangat penting bagi kelancaran operasional perusahaan. Berikut adalah beberapa kriteria utama yang perlu Anda perhatikan agar sistem penggajian berjalan secara efektif:
1. Akurat dan Minim Kesalahan
Sistem penggajian yang akurat memastikan perhitungan gaji, termasuk potongan pajak, tunjangan, dan komponen lainnya, dilakukan dengan tepat. Kesalahan dalam penggajian dapat menyebabkan ketidakpuasan karyawan dan berpotensi menimbulkan masalah hukum bagi perusahaan.
Menurut Pasal 88A ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, pengusaha wajib membayar upah kepada pekerja sesuai dengan kesepakatan.
Pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 4 tahun, dan/atau denda paling sedikit Rp100.000.000 dan paling banyak Rp400.000.000, sebagaimana diatur dalam Pasal 185 ayat (1) undang-undang yang sama.
2. Efisien dan Mudah Digunakan
Sistem penggajian yang efisien dan user-friendly memudahkan tim HR dan karyawan dalam mengoperasikannya. Sistem yang terlalu rumit dapat memperlambat proses penggajian dan meningkatkan risiko kesalahan.
Meskipun tidak ada sanksi langsung terkait kompleksitas sistem penggajian, perusahaan yang gagal membayar upah tepat waktu karena sistem yang tidak efisien dapat dikenakan denda. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan mengatur bahwa keterlambatan pembayaran upah dikenakan denda mulai dari 5% per hari untuk keterlambatan 4-8 hari, hingga maksimal 50% dari upah yang seharusnya dibayarkan setelah keterlambatan lebih dari satu bulan.
3. Kepatuhan terhadap Regulasi Ketenagakerjaan
Setiap perusahaan juga wajib mematuhi peraturan pemerintah terkait upah minimum, pajak penghasilan, serta jaminan sosial. Sistem penggajian yang efektif harus memastikan semua kewajiban hukum terpenuhi agar perusahaan tidak terkena sanksi.
4. Transparansi dan Kemudahan Akses bagi Karyawan
Karyawan sebaiknya dapat mengakses informasi terkait gaji mereka dengan mudah, seperti slip gaji digital atau aplikasi yang menampilkan rincian pembayaran. Transparansi ini akan meningkatkan kepercayaan dan kepuasan karyawan.
Masih dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, Pasal 17 ayat (2) mewajibkan pengusaha memberikan bukti pembayaran upah yang memuat rincian upah yang diterima oleh pekerja pada saat upah dibayarkan. Meskipun tidak disebutkan sanksi pidana khusus untuk pelanggaran ini, ketidakpatuhan dapat mengakibatkan sanksi administratif.
5. Dapat Disesuaikan dengan Kebutuhan Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki kebijakan penggajian yang berbeda, seperti insentif, bonus, atau tunjangan khusus. Sistem penggajian yang fleksibel dan dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan bisnis akan membantu perusahaan mengelola penggajian dengan lebih efektif.
6. Keamanan Data yang Terjamin
Data penggajian bersifat sensitif karena mencakup informasi pribadi karyawan. Pastikan sistem yang digunakan memiliki perlindungan keamanan yang kuat agar tidak terjadi kebocoran data yang dapat merugikan perusahaan maupun karyawan.
Optimalkan Manfaat Karyawan Anda dengan Paywatch Indonesia!
Dalam membangun sistem penggajian yang efektif, kecepatan, akurasi, dan fleksibilitas merupakan kunci untuk meningkatkan kepuasan serta produktivitas karyawan. Namun selain sistem penggajian yang efisien, memberikan manfaat tambahan bagi karyawan juga tak kalah penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih sejahtera dan produktif.
Salah satu solusi terbaik yang dapat Anda berikan ialah Paywatch Indonesia. Sebagai inovasi dalam employee benefit berupa Earned Wage Access (EWA), Paywatch Indonesia memungkinkan karyawan untuk mengakses sebagian gaji mereka lebih awal jika diperlukan, tanpa harus menunggu tanggal gajian. Dengan manfaat ini karyawan pasti dapat lebih tenang dalam mengelola keuangan mereka, mengurangi stress finansial, dan pada akhirnya meningkatkan fokus serta kinerja mereka di tempat kerja.
Menambahkan Paywatch Indonesia sebagai bagian dari program kesejahteraan karyawan Anda adalah langkah cerdas untuk menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kebutuhan finansial mereka. Jadikan Paywatch Indonesia sebagai bagian dari strategi Anda dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung dan produktif!
Share
HR
The future of HR is flexible.
Let us help you now.
Ready to better recruitment, engagement and retention with zero disruption to your existing payroll? Let’s work together
